Cirebon adalah salah satu Kota
paling bersejarah di Pulau Jawa bagian Barat. Salah satu bekas peninggalan
bersejarah yang masih utuh hingga sekarang adalah masih berdiri dengan megahnya
keraton Kasepuhan bekas peninggalan Sunan Gunung Djati Cirebon. Ikon Kota
Cirebon adalah keraton Kasepuhan yang merupakan tonggak sejarah di kota
tersebut. Apabila anda sedang berkunjunng ke Kota Cirebon, maka tak akan
lengkap jika anda belum mengunjungi wisata yang sudah terkenal ini.
Alamat lengkap Keraton Kasepuhan adalah di Jalan Kasepuhan No.
43, Kampung Mandalangan, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemah Wungkuk, Kota
Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Dapat ditempuh selama 30 menit dari Terminal Bus
Hajarmukti.
Kesultanan Cirebon yang berlokasi di pantai utara pulau Jawa
yang menjadi perbatasan antara wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah membuat
kesultanan Cirebon menjadi pelabuhan sekaligus jembatan antara 2 kebudayaan
yang berbeda. Kebudayaan jawa dan sunda tumbuh dengan damai disini.
Fasilitas yang Ada di Keraton Kasepuhan Cirebon
Sekarang ini di samping Keraton Kasepuhan ada Museum
Keraton dan disana banyak sekali arsip-arsip peninggalan kesultanan Cirebon dan
keraton. Untuk fasilitasnya, terbilang mencukupi. Sama seperti tempat wisata peninggalan
yang lainnya, disini tersedia area parkir dan toilet. Jadi fasilitas tersebut
sudah terbilang mencukupi untuk wisata yang berkonsep sejarah.
Bangunan lunjuk yang ada di area utama keraton
Kasepuhan berfungsi untuk melayani tamu, mencatat, serta melaporkan kepentingan
kepada Sultan. Jadi tentu aman sekali di Keraton Kasepuhan Cirebon ini. Belum
lagi dijaga oleh polisi agar keamanan benar-benar terjaga dengan baik.
Sejarah Tentang Keraton Kasepuhan Cirebon
Keraton yang berisi dua komplek bangunan bersejarah
yaitu Dalem Agung Pakungwati yang didirikan Pangeran Cakrabuana pada tahun 1430
dan komplek keraton Pakungwati yang sekarang disebut Keraton Kasepuhan yang
didirikan oleh Pangeran Mas Zainul Arifin pada tahun 1529 Masehi.
Pangeran Cakrabuana disemayamkan di Dalem Agung
Pakungwati, Cirebon. Sebutan Pakungwatii berasal dari nama Ratu Dewi Pakungwati
binti Pangeran Cakrabuana yang menikah dengan Sunan Gunung Jati. Dalam wafatnya
di tahun 1549, Masjid Agung Sang Cipta Rasa dalam usia yang sangat tua.
Nama Ratu Dewi Pakungwati diabadikan dan dimuliakan
oleh Sunan Gunung Jati sebagai nama keraton, yaitu Keraton Pakungwati yang
sekarang disebut dengan Keraton Kasepuhan. Keraton Kasepuhan merupakan salah
satu dari bangunan peninggalan kesultanan Cirebon yang masih terawat dengan
baik sampai sekarang.
Di depan Keraton Kasepuhan Cirebon, terdapat alun-alun
yang pada waktu zaman dahulu bernama alun-alun Sangkana Buana yang merupakan
tempat latihan para prajurit. Latihan tersebut biasanya diadakan pada hari Sabtu
atau istilahnya pada waktu itu adalah Saptonan dan juga sebagai titik
pusat pemerintahan keraton.
Di sebelah barat Keraton Kasepuhan Cirebon, anda dapat
melihat Masjid yang cukup megah hasil karya dari para wali. Dan di sebelah
timur alun-alun, pada zaman dahulu adalah tempat perekonomian yaitu pasar. Saat
ini disebut Pasar Kasepuhan dan dikenal dengan pocinya. Anda juga dapata
membeli oleh-oleh di pasar yang khas ini.vc
Pada tahun 1969 terjadi konflik internal kesultanan
Cirebon dibagi dua menjadi kesultanan Kanoman dan Kasepuhan. Kesultanan Kanoman
yang dipimpin oleh Pangeran Kartawijaya dan berhelar Sultan Anom 1, sementara
Kesultanan Kasepuhan dipimpin oleh Pangeran Martawijaya yang bergelar Sultan
Sepuh 1. Kedua Sultan tersebut adalah kakak beradik dan masing-masing menempati
keraton sendiri.
Hunting Foto di Kawasan Keraton Kasepuhan Cirebon
Untuk para pecinta fotografi, pasti tempat satu ini
dapat dijadikan momen yang bagus untuk setiap bidikan kameranya. Banyak spot
foto yang unik yang dapat anda jadikan latar. Tentu jangan sampai anda tidak
membawa kamera dan seluruh perlengkapan fotografi.
Banyak tempat bersejarah yang dapat anda foto. Apabila
anda lebih menyukai foto selfie, tidak ada salahnya untuk berfoto selfie dengan
latar belakang bangunan yang bersejarah di Kota Cirebon. Jangan lupa untuk
memberi filter agar hasil bidikan terlihat lebih bagus lagi.
Ada pula kereta kencana Singa Barong yang dibuat pada
tahun 1549 oleh Panembahan Losari dan digunakan oleh semua sultan Cirebon. Anda
dapat memotret kereta kencana, namun tidak boleh untuk dinaiki. Desain kereta
kencana ini terdapat akulturasi budaya Islam, Hindu dan China.
Harga Tiket Masuk dan Jam Buka Keraton Kasepuhan
Cirebon
Untuk harga tiket masuk ke kawasan ini, anda bisa melihatnya di gambar. Namun anda harus mematuhi peraturan yang
ada disini. Tempat ini merupakan bangunan bersejarah, jadi berlakulah sopan
ketika ada disini. Keraton ini dibuka mulai pukul 07.00-17.00 WIB.
Akses Lokasi Menuju Keraton Kasepuhan Cirebon
Anda dapat menggunakan kendaraan
pribadi ataupun kendaraan umum untuk dapat mencapai lokasi ini. Letaknya yanng
strategis yang berada di depan alun-alun Kota Cirebon menjadikan wisata
bersejarah ini dapat diakses dengan mudah oleh para wisatawan.
Karena letaknya yang berhadapan langsung dengan alun-alun, maka
anda juga dapat mampir untuk sejenak beristirahat ataupun membeli makanan yang
banyak dijual di sekitar alun-alun Cirebon, misalnya Tahu Gejrot, Nasi Kucing, Krupuk Mlarat, Nasi Jamblang, Warung Cirebon dan lain sebagainya.
semoga bermanfaat......silahkan share link ini jika bermanfaat bagi kalian.
Post a Comment
silahkan berkomentar bijak dan sesuai dengan topik pembahasan