BREAKING NEWS

Sunday, August 19, 2018

7 wisata menarik di Bukitinggi, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia




1. Tugu Pahlawan Tak dikenal


Sebuah tugu dengan taman yang indah ini terletak tak jauh dari objek Wisata Jam Gadang. Tugu yang dibangun untuk mengenang jasa para pahlawan yang tidak bisa dikenal dalam menentang kolonialisme Belanda pada tanggal 5 juni 1905. Peletakan batu pertama tugu ini dilakukan pada tanggal 15 Juni 1963 oleh A.H. Nasution. Tugu karya seniman bernama Hoerijah Adam ini kemudian diresmikan pada tahun 1965.


Awalnya tugu berbentuk ornamen lingkaran ular naga besar ini memiliki patung seorang pemuda di atasnya yang memegang bendera. Namun karena tersambar petir, patung kemudian diganti namun tidak disertai bendera. Di bagian depan tugu terdapat tulisan berupa keterangan dan kalimat karya Muhammad Yamin yang berbunyi:
“Mati luhur tak berkubur
Memutus jiwa meninggalkan nama
Menjadi awan diangkasa
Menjadi buih dilautan
Semerbak harumnya diudara”

Tiket Masuk : Gratis
Alamat         : Jalan Khatib Sulaiman No. 4 C, Aur Tajungkang Tengah Sawah, Guguk Panjang, Aur Tajungkang Tengah Sawah, Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat 26138.


2. Taman Monumen Bung Hatta


Taman Monumen Bung Hatta, Bukittinggi berada tepat saling bersisian dengan Tugu Pahlawan Tak Dikenal. Di taman ini kalian akan menemukan tulisan besar berwarna merah kuning menyala. Spot yang pas untuk foto yang instagramable.
Menaiki tangga demi tangga yang berada di sisi kanan, kita akan tiba di area utama tepat di depan patung Bung Hatta yang terbuat dari perunggu. Bung Hatta sendiri merupakan kelahiran Fort De Kock atau Bukittinggi pada tanggal 12 Agustus 1902. Tak heran jika monumen ini berdiri di kota kelahirannya ini.

Pada bagian Monumen Bung Hatta, terdapat tiga bagian dinding yang berisi tulisan dan sisanya berupa relief keadaan masa perjuangan. Pada bagian tengah berisi dinding informasi mengenai Bung Hatta dari lahir hingga meninggal dengan kiprahnya semasa hidup. Sedangkan dinding sebelah kiri dan kanan terdapat pesan-pesan dari Bung Hatta, yang bunyinya sebagai berikut:
“Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tapi semata-mata untuk membela cita-cita.”
“Biarlah pengalaman menjadi tonggak petunjuk, dan bukan menjadi tonggak yang membelenggu kita.”

“Keberanian bukan berarti tidak takut, keberanian berarti menaklukan ketakutan.”
“Selama dengan buku,  kalian boleh memenjarakanku dimana saja, karena dengan buku aku merasa bebas.”
“Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar, kurang cakap bisa diperbaiki dengan pengalaman, namun jujur sulit diperbaiki.”
“Apa yang kita lakukan di dunia ini, kelak semuanya akan dipertanggung jawabkan melalui pengadilan Allah.”
“Membaca tanpa direnuangkan itu, bagaikan makan tanpa dicerna.”
“Tidak ada harta pusaka yang sama berharganya dengan kejujuran.”
Tiket Masuk : Gratis
Alamat          : Benteng Pasar Atas, Guguk Panjang, Bukittinggi City, West Sumatra 26136.


3. Jam Gadang


Meninggalkan dua tempat di atas, kita bisa beranjak naik menuju Jam Gadang di Taman Sabai Nan Aluih. Ikon Wisata Bukittinggi, yang tersohor. Nah, puas puasin deh foto-foto di sini, nyari angle yang bagus. Jam yang memiliki tinggi 28 meter ini merupakan jam yang didatangkan langsung dari Inggris dan serupa dengan Big Ben di London. Yah, kalau belum nyampe Inggris kita ke Sumbar dulu aja ya. Sama-sama gede kok jam nya.


Tiket Masuk : Gratis
Alamat          : Benteng Pasar Atas, Guguk Panjang, Bukittinggi City, West Sumatra 26136.


4. Istana Bung Hatta


Di seberang Jam Gadang, terdapat Istana Bung Hatta. Bangunan berpagar yang didepannya terdapat patung Bung Hatta ini, ternyata hanya bisa kita nikmati dari luar. Ketika saya hendak masuk, saya melihat sebuah papan bertuliskan yang tidak berkepentingan dilarang masuk. Konon dulunya istana ini merupakan tempat tinggal Bung Hatta, wakil presiden Indonesia yang pertama.


Tiket Masuk: Rp. 5.000 (Senin s/d Jumat), Rp. 8.000 (Sabtu-Minggu)
Alamat         : Bukit Cangang Kayu Ramang, Guguk Panjang, Bukittinggi City, West Sumatra 26136.


5. Taman Panorama


Meninggalkan Jam Gadang dan Istana Bung Hatta, saya berjalan ke arah kiri kemudian belok ke arah kanan mencari rute menuju tempat wisata Bukittinggi berikutnya, Lobang Jepang. Kurang lebih sepuluh menit kemudian, kami menemukan Taman Panorama. Duh taman apaan nih? Lobang Jepangnya mana?


Untuk memasuki Taman Panorama yang ternyata sekaligus satu kawasan dengan Lobang Jepang kita harus merogoh kocek cukup dalam, yaitu 15k/orang. Di Taman Panorama sendiri banyak terdapat area bermain anak, dari perosotan hingga ayunan. Terdapat banyak gazebo-gazebo yang bisa digunakan untuk bersantai dan fasilitas lainnya berupa mushola dan toilet.
Dari taman ini kita bisa melihat pemandangan lembah yang hijau, tebing yang curam, serta bagunan-bangunan yang terlihat kecil di seberang. Panorama lembah hijau tersebut bernama Panorama Ngarai Sianok. Kalau kalian punya waktu lebih, bisa juga jalan kaki untuk sampai di bukit seberang.



Tiket Masuk : Rp. 15.000
Alamat          : Jl. Panorama, Kayu Kubu, Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat 26138.


6. Lobang Jepang


Hari menjelang sore ketika kami mulai memasuki Lobang Jepang. Lobang yang didalamnya macem labirin, kalau saya lihat petanya, agak-agak takut buat masuk. Takut nyasar. hehe
Lobang Jepang merupakan hasil dari kerja paksa yang dilakukan Jepang terhadap penduduk Bukittinggi. Lobang sepanjang lebih dari seribu meter ini semacam bunker sih menurut saya. Karena didalamnya terdapat ruangan dengan fungsi bermacam-macam, yaitu ruang amunisi, ruang tahanan, ruang dapur, hingga ruangan yang terhubung dengan sungai sebagai tempat pembuangan mayat.

Kondisi yang gelap, udara yang lembab dan dingin, membuat saya pengap berlama-lama di sana. Intinya, lobang ini telah di rekontruksi ulang agar layak sebagai tempat wisata dengan pemberian cahaya dan petunjuk arah di dalamnya. Tapi tetep aja ada rasa ngeri-ngeri sedap pas masuk kedalamnya.
Tapi ngomong-ngomong bunker, kenapa orang Jepang suka banget sih bikin Bunker. Bikin bangunan bawah tanah nan lembab macem gini. Sepertinya saya harus membaca buku sejarah lagi untuk mengetahuinya.


Tiket Masuk   : Rp. 15.000
Alamat       : Jl. Panorama, Bukit Cangang Kayu Ramang, Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat 26138.


7. Museum Perjuangan Tri Daya Eka Dharma 


Tepat berseberangan dengan Taman Panorama, terdapat sebuah Museum Perjuangan Tri Daya Eka Dharma, dengan ikon pesawat terbang dihalamnya. Museum Perjuangan ini diresmikan oleh Muhammad Hatta pada tanggal 16 Agustus 1973. Tri Daya Eka Dharma sendiri memiliki arti tiga unsur kekuatan satu pengabdian yang maknanya serupa dengan falsafah minang “Tiga Tungku Sajarangan“.

Awalnya bangunan ini merupakan rumah dari Gubernur Sumatera. Namun berkat gagasan dari Brigdjen Widodo, akhirnya Museum Perjuangan Tri Daya Eka Dharma ini didirikan di rumah tersebut. Adapun koleksi didalam museum berupa senjata-senjata yang digunakan saat perang. Sayangnya, saat saya hendak memasuki museum ini, waktu berkunjung sudah ditutup. Jadi bagi kalian yang mau melihat koleksi di museum ini. Datanglah pagi hari, paling lambat sebelum dzuhur di hari kerja.

Tiket Masuk : Rp. 4.000
Alamat         : Jalan Panorama No.24, Kayu Kubu, Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat 26136.


Semoga Informasi ini bermanfaat bagi sahabat Mistertraveller. jangan Lupa FOLLOW ya agar kalian bisa mengetahui informasi terbaru dari Mistertraveller seputar destinasi wisata menarik lainnya di Indonesia. 

Sahabat Mistertraveller dimohon kerjasamanya untuk  SHARE ya agar tempat wisata yang ada didaerah kalian banyak dikunjungi baik oleh wisatawan Domestik maupun wisatawan Mancanegara. Majulah Pariwisata Indonesia.
Thank's You.......!!!


Post a Comment

silahkan berkomentar bijak dan sesuai dengan topik pembahasan