BREAKING NEWS

Tuesday, August 28, 2018

7 destinasi wisata menarik di Asmat, Provinsi Papua, Indonesia




1. TAMAN NASIONAL LORENZ

Taman nasional Lorensz merupakan salah satu taman nasional terluas yang ada di asia tenggara. Selain itu ekosistem taman nasional ini juga merupakan ekosistem dengan keanekaragaman hayati paling lengkap yang ada di asia pasifik. Sebagai sebuah habitat alam yang menarik, kawasan taman nasional ini juga menjadi satu di antara tiga wilayah di dunia yang memiliki gletser di daerah tropis. Selain itu, Taman Nasional Lorentz Papua juga merupakan bagian dari tempat tinggal suku asli Papua yakni Suku Dani Barat, Suku Sempan, Suku Nduga, dan Suku Asmat, yang telah mendiami wilayah tersebut sejak 30 ribu tahun lalu. Kabar yang beredar, Suku Asmat sebagai salah satu suku asli Papua yang mahir dalam memahat patung menjadikan berbagai sumber daya alam di taman nasional tersebut sebagai bagian dari kehidupan mereka. Salah satunya terhadap pohon juga hutan. Mereka, orang-orang Suku Asmat, percaya jika pohon adalah bagian dari tubuh manusia yang kemudian turut dianggap sebagai tempat keramat bagi arwah nenek moyang. Dengan demikian pohon, hutan, dan segala isi yang melingkup Taman Nasional Lorentz haruslah dijaga dengan baik.

Sebagai sebuah cagar alam, Taman Nasional Lorentz belum terlalu dijelajahi dan dikunjungi banyak orang. Hal ini disebabkan ekosistem yang terdapat di taman nasional tersebut masih belum bisa dijangkau dan masih terjaga keutuhannya.
Tiket Masuk : Gratis
Alamat          : Distrik Sawaerma Kec. Asmat Kab. Asmat, Provinsi Papua.


2. PESTA BUDAYA ASMAT

Pesta budaya asmat merupakan salah perayaan di kabupaten asmat yang menampilkan banyak budaya masyarakat asmat. Pesta ini juga salah satu cara kabupaten asmat untuk melestarikan banyak budaya disana. dalam pesta ini akan banyak ditampilkan hasil karya baik tarian, lagu hingga karya seni ukiran khas suku asmat. Pesta budaya asmat juga sudah menjadi andalah kabupaten asal timur. Jadi jika kamu berkunjung kesan kamu bisa menikmati festival yang biasanya dilakukan setahun ini.
Pesta Budaya Asmat merupakan momen penting bagi seniman di Asmat untuk menampilkan karya seni yang dibalut kentalnya muatan religi dan filosofi budaya suku pedalaman di Papua Selatan ini.


Klemens Yowinces adalah salah satu dari ratusan seniman di negeri sejuta sungai yang terus berusaha menjaga tradisi seni pahat di tengah modernisasi yang terus mempengaruhi tatanan tradisional negeri lumpur ini. (John Ohoiwirin).
Tiket Masuk : Gratis (Seikhlasnya)
Alamat          : Terdapat di beberapa kampong di Kabupaten Asmat.


3. MUSEUM BUDAYA ASMAT

The Museum Budaya dan Perkembangan Asmat (AMCP) ini terletak di kota Agats, Provinsi Papua ,Indonesia. Ia disusun oleh misionaris OSC Frank Trenkenschuh pada tahun 1969 sebagai jalan untuk mempertahankan kebudayaan-kebudayaan Asmat seni juga memberikan kontribusi ekonomi bagi orang-orang Asmat. Museum ini dibangun oleh Keuskupan Agats-Asmat, yang juga memiliki museum. Seniman Amerika Tobias Schneebaum dan Ursula Konrad membantu dalam membangun museum dan secara resmi museum ini dibuka pada tanggal 17 Agustus 1973.  


Museum ini telah memiliki sekitar 1.200 item. disini kamu bisa melihat banyak hasil karya suku asmat. Mulai dari ukiran hingga baju perang dizaman dahulu. di museum ini terdapat sekitar 1.200 item hasil karya dari kebudayaan dan kerajinan masyarakat asmat.
Tiket Masuk : Rp. 5.000
Alamat          : Terletak di Kota Agats Provinsi Papua.


4. HUTAN RAWA BAKI

Rawa baki daan hutannya bisa dijadikan tempat wisata alam yang cukup menangtang. Kawasan ini telah ditetapkan sebagai kawasan lindung, disini setidaknya disini ada 123 hektar wilayah yang memiliki keanekaragaman hayati yang dilindungi karena mulai punah.
Tercatat ada 68 vegetasi tumbuhan termasuk beberapa jenis tanaman anggrek langka dan pohon merbau. “Untuk faunanya, didapati 19 spesies reptil salah satunya adalah kura-kura moncong babi (Carettochelys insclupta) , 4 spesies amphibi, 66 spesies burung, dan 21 spesies ikan,”jelas Mambai.
Lebih lanjut, jelas dia, penetapan Rawa Baki dan Vriendschap sebagai kawasan lindung perlu didukung dengan sistem pengelolaan yang baik agar tidak terjadi pelanggaran pemanfaatan kawasan.
juga perlu melibatkan peran berbagai pihak terkait melalui sebuah konsep perencanaan pengelolaan bersama (Collaborative Management Plan).


Saat ini, lanjut Mambai, Pemerintah Kabupaten Asmat telah mengeluarkan surat rekomendasi Bupati No. 522.13/129/BUP/VIII/2014 untuk perubahan fungsi kawasan dari kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) menjadi kawasan hutan lindung dengan usulan kawasan seluas 122.738,65 ha. Rekomendasi ini telah diajukan kepada Gubernur Provinsi Papua. Perubahan sekaligus usulan penetapan kawasan Rawa Baki dan Vriendschap sebagai kawasan lindung merupakan hasil dari serangkaian studi yang dilakukan oleh WWF bekerjasama dengan Universitas Cenderawasih (UNCEN) dan Universitas Negeri Papua (UNIPA) serta didukung oleh USAID-IFACS. Serangkaian studi yang dilakukan antara lain studi keanekaragaman hayati, hidrologi, sosial dan budaya,”ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Asmat yang diwakili oleh Asisten III Setda, Muhammad Iqbal Seringa, SP M.Si mengatakan berdasarkan amanat UU Otonomi khusus bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan perlu memperhatikan aspek penataan ruang, perlindungan keanekaragaman hayati dan hak-hak masyarakat adat.
“Jadi, tujuan dilakukan lokakarya pembahasan Collaborattive Management Plan Rawa Baki dan Vriendschap merupakan salah satu  kawasan perlindungan setempat yang peruntukannya perlu diatur bersama,” paparnya.
Lokakarya ini dihadiri oleh perwakilan SKPD terkait, Lembaga Masyarakat Adat Asmat (LMAA), perwakilan dari masing-masing Forum Adat Rumpun (FAR), Keuskupan (SKP), Pemerintah tingkat Distrik, USAID-IFACS, dan UNIPA.
Melalui proses Focus Group Discussion (FGD), lokakarya ini merumuskan beberapa poin penting yaitu Rawa Baki dan Vriendschap disepakati sebagai kawasan hutan lindung yang pengelolaannya menggunakan skema  Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL).

“Disepakatinya visi-misi, tujuan pengelolahan, strategi pengelolaan dan para pihak yang akan berkontribusi dalam pengelolaan KPHL Rawa Baki dan Vrindeschap; usulan nama kawasan menjadi Kawasan Lindung Spritual Rawa Baki dan Vriendschap. Draf pengelolaan kawasan telah disiapkan dan akan digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Asmat untuk  acuan pengelolaan Rawa Baki dan Vriendeschap masuk dalam salah satu skema model KPHL di Provinsi Papua,”terangnya.
Tiket Masuk : Gratis
Alamat          : Terletak di Selatan Papua, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua.


5. PANTAI BOKAP


6. PULAU LAK


7. RUMAH ATAS POHON DISTRIK SUATOR


Semoga Informasi ini bermanfaat bagi sahabat Mistertraveller. jangan Lupa FOLLOW ya agar kalian bisa mengetahui informasi terbaru dari Explore-traveller seputar destinasi wisata menarik lainnya di Indonesia. 

Sahabat Mistertraveller dimohon kerjasamanya untuk  SHARE ya agar tempat wisata yang ada didaerah kalian banyak dikunjungi baik oleh wisatawan Domestik maupun wisatawan Mancanegara. Majulah Pariwisata Indonesia.
Thank's You.......!!!


Post a Comment

silahkan berkomentar bijak dan sesuai dengan topik pembahasan