SEJARAH SOSIAL UMAT ISLAM (Bagian kesatu &
kedua)
Oleh : Budi
Sujati
I.
PENGANTAR
(INTRODUCTION)
Dalam critical
review ini, reviewer terlebih dahulu akan menyampaikan sumber data untuk
critical review, bahwa untuk critical review tersebut bibliografinya sebagai
berikut :
Nama Tulisan : Kitab (Buku)
Judul Buku : Sejarah Sosial Umat Islam
Penerbit dan
tahun terbitan : PT. Raja Grapindo Persada,2000
Pengarang : Ira M.Lapidus
Penerjemah : Ghufron A. Mas’adi,.-Ed
II. RINGKASAN (SUMMARY)
Islam merupakan
agama bangsa yang tersebar di pertengahan bumi ini yang terbentang dari tepi
laut Afrika sampai tepi laut Pasifik Selatan dari padang rumpu siberia sampai
ke pelosok kepulauan di Asia Tenggara- bangsa Berber, Afrika Barat, sudan,
Afrika Timur yang berbahasa Swahili, bangsa Arab di Timur Tengah, bangsa Turki,
Iranian, bangsa Turki dan Persia yang tinggal di Asia Tengah, bangsa Afghan,
Pakistan, India, Cina, mayoritas bangsa Malaysia dan Indonesia, minoritas
Muslim bangsa Philipina yang secara keseluruhan jumlah mereka mencapai
1.000.000.000 jiwa lebih. Dari sisi latarbelakang etnis, bahasa, adat,
organisasi politik, dan pola kebudayaan dan teknologi, mereka menampilkan
keragaman kemanusiaan, namun islam menyatukan mereka. Meskipun seringkali tidak
menjadi totalitas kehidupan mereka, namun Islam terserap dalam konsep, aturan
keseharian, memberikan tata ikatan kemasyarakatan, dan memenuhi hasrat mereka
meraih kebahagiaan hidup. Lantaran keragaman tersebut, Islam berkembang menjadi
keluarga terbesar umat Manusia. Buku sejarah ini menggambarkan bagaimanakah keragaman
sikap umat Islam dan apa makna islam bagi mereka. Dalam buku ini mengajukan Sejumlah
pertanyaan: Apakah yang disebut Islam? Adakah Bagaimanakah bangsa yang
berbeda-beda, bahkan mereka berjauhan, menjadi Muslim? Apa kontribusi islam
terhadap karakter mereka, terhadap jalan hidup mereka, terhadap tata aturan
dalam kemasyarakatan mereka, dan terhadap aspirasi dan identitas mereka
seberapakah kesejarahan berpengaruh terhadap kelahiran islam, terhadap
keragaman islam, dan terhadap nilai-nilai peradaban adakah pola-pola jalinan
antara pemahaman dan praktik keislaman mereka? Untuk menjawab sejumlah
permasalahan tersebut, kita harus memperhatikan bagaimanakah konsep agama
tentang realitas dan makna kehidupan manusia, memperhatikan makna yang
tersimpan di dalam kitab suci dan di dalam berbagai karya tafsir dan
memperhatikan pemikiran dan cita rasa yang tersimpan di dalam hat orang-orang
Muslim sebagaimana yang tercermin dalam pola hidup institusi pada masing-masing
masyarakat Muslim, dan juga memperhatikan bagaimanakah kehidupan sosial dan
politik masyarakat Muslim terekspresikan dalam nilai-nilai dan simbol Islam.
Sejarah Islam yang kita bahas merupakan sejarah dialog diantara
"dunia" simbol agama dan dunia kehidupan yang nyata ini, yakni
sejarah interaktif antara nilai-nilai islam dengan sepah kehidupan masyarakat
Muslim yang membentuk berbagai formasi yang berbeda-beda, namun tetap
menjadikan mereka sebagai masyarakat Muslim.
III.
KRITIK (CRITIQUE)
Penulisan buku
kesejarahn pada umumnya menurut penerjemah sendiri bahwa kondisi penulisan dan
pembahasan yang diambil oleh penulis khususnya pengarang buku menilai bahwa
terlalu berorientasi pada politik dan terlalu berorientasi ke wilayah Timur
Tengah yeng menjadi pusat peradaban Islam, kecenderungan tersebut telalu
membawa hasil karyanya memiliki titik kelemahan yaitu dalam kajiaannya pada
kehidupan elit politik dan cara-cara perebutan kekuasaaan, peperangan dan
pertumpahan darah yang pada akhirnya membawa citra buruk dari masyarakat umum
terhadap Islam, sebagai Agama Warior (Agama Perang) bukan sebagai agama rahmat.
Namun masih banyak faktor penilaian yang keluar dari khususnya para pembaca,
bahwa kondisi umat Islam kurang mempedulikan karakteristik kultural Islam
seperti pendidikan, perekonomian dan keagamaan. Dengan tidak secara langsung
menerangkan bahwa peradaban Islam yang lebih besar hanya ada di Timur tengah,
tanpa melihat kondisi-kondisi Islam di daerah lain.
Namun lain
halnya dengan buku Sejarah Sosial Umat Islam, dalam penulisannya lebih
merekontruksi pada kondisi sosial, dengan penjelasan bingkai sejarah seluas
Negara Islam hingga pembahasannya pada tahun 1980-an. Buku ini memeiliki Dua
jilid buku dengan tiga tema besar. Diantaranya yaitu, buku pertama Perkembangan
awal peradaban Islam di timur tengah abad VII-XII, dan penyebaran global
masyarakat Islam XIX. Buku Kedua, perkembangan Moderen Umat Islam Abad XIX-XX
M. Buku Ketiga, Sejarah Sosial Umat Islam.
Buku sejarah
yang lebih dominan di jelaskan dalam buku ini memaparkan bagaimana keragaman
sikap umat Islam dan apa makna Islam bagi mereka, dengan kitab suci yang mereka
pegang hanyalah kitab suci sedangkan realitasnya mereka sama-sama memiliki
cita-cita yang besar dan keinginan besar terhadap kemajuan Islam secara
keseluruhan baik dari kalangan umum umat Islam pola hidup yang tercermin dari
institusi pada masing-masing masyarakat Muslim dan juga perhatiannya terhadap
bagaiamana kehidupan sosial dan politik yang di ekspresikan terhadap nilai
nilai dan simbol dari islam,Adapun kondisi pembahasan mengenai karakteristik
penulisan dialog antara dunia dan dunia, dengan penggambaran dengan nilai dunia
Islam dengan kondisi umat Islam yang memiliki karakteristik tersendiri.
Bagian pertama
dalam buku ini mencermati era pembentukan peradaban Islam sejak masa turunnya
Al-Quran sampai Abad 13M. Periode ini bermula ketika masa Nabi Muhammad SAW
dengan disusul dengan periode Islam klasik yang di tandai dengan kemajuan
kegaiatan kepustakaan arab, dari hasil pengajaran Islam dan hasil Kosmopolitan
yang merupakan dari ketiga perpaduan unsur-unsur antara unsur kesukuan, unsur
keagamaan dan unsur aristokratik yang menjadi landasan awal dari peradaban
Islam.
Adapun
kaitannya dengan pembahasannya bahwa bagian pertama dari buku ini bahwa
perkembangan peradaban Islam dari sudut pandang perkaitan antara peradaban
Islam dengan pola-pola Institusi imperium Timur Tengah, dengan pola ekonomi dan
monoteistik yang sebelumnya telah ada dikalangan mereka, dan kaitan dengan evek
cultural akibat pembentukan imperium baru tersebut akibat urbanisasi dan
perubahan sosial, pembahasan buku mengenai bagian pertama ini di akhiri dengan
pembahasan mengenai sejarah Irak dan Iran dari Abad ke10 sampai abad ke 13 M.
Periode ini menjelaskan bagaimana Islam menjadi agama mayoritas bagi kebangsaan
Masyarakat Timur Tengah dalam periode ini umat muslim memiliki sekte dan
unsur-unsur institusi kemasyarakatan dengan sejumlah sekte, Mazhab hukum, dan
kelompok Sufi atau Tarikat. Mendukung kondisi agama dengan rezim politik, pada
periode inilah nilai-nilai Islam mendorong pada kondisi masyarakat awam yang di
kordinir oleh masyarakat landasan politik dan agama.
Bagian Kedua
dalam buku ini menjelaskan bahwa penyebaran ideology Islam Timur Tengah.
Tepatnya abad VIIM–XIXM Islam telah menjadi agama mayoritas masyarakat Arab di
Timur Tengah, Agama masyarakat Asia Tengah dan Cina, India, Asia Tenggara,
Afrika dan masyarakat Balkhan. Bagian ini lebih memfokuskan sorotan pada faktor
faktor pendukung jaya dan berkembangnya Islam di muka bumi, dan kebersamaan
nilai-nilai Islam dengan Nilai kemasyarakatan, dan juga adanya konsolidasi
terhadap rezim yang ada seperti Mughal, Usmani, dan Safawiyah dan juga beberpa
Islam di Asia Tenggara, Afrika dan juga beberapa wilayah lainnya, dan juga
mencermati cara yang di tempuh mereka dan mengintegrasikan antara rezim politik
dengan institusi Islam dengan pola yang dimilki oleh Non-Islam.
Sekitar Abad
XVIII M peradaban Islam telah di modifikasi oleh Barat dan bahkan telah di
sebar luskan di masyarakat global dan pada masyarakat pribumi dan masyarakat
lainnya. Yang masig-masing memiliki rasa tanggung jawab akan keyakinannya dan
aplikasinya terhadap lembaga besar (kenegaraan), kultur dan institusi sosial
yang berinteraksi dengan organisasi kemanusiaan baik dengan pertukaran ekonomi
dan segala sesuatu hal yang dapat di akulturaskan dengan dengan komunitas etnis
Non-Muslim.
Adapun dengan
perubahan yang terdapat dikalangan masyarakat muslim dari abad XVIIIM sampai
Sekarang di jelaskan dalam buku bagian ke tiga, dengan kondisi ini Muslim
sedang di kacaukan oleh sejumah kekuatan imperium Muslim, kemunduran ekonomi
konflik internal keagamaan dan kaitannya dengan kebangkitan politik dan ekonomi
bangsa Eropa dan juga oleh dominasi cultural mereka. Dari kekuatan ini
mendorong kekuatan nasional dan kekuatan modernisasi system pertanian dan
indusrtialisasi, perubahan struktur kelas yang sangat mendasar dan masuknya
sejumlah ideologi nasionalis sekuler dan ideologi modern lainnya, adapun itu
faktornya selalu mengarah pada pergerkan modernisasi dengan adanya konflik
internal yang berkepanjangan yang mengakibatkan konplik politik ekonomi dan
cultural dan juga dari perbedaan pandangan di kalangan Muslim lainnya akibat
campur tangan Eropa mengakibatkan perpecahan dikalangan elit politik dan juga
mengakibatkan perkembangan gerakan revivalis dengan tujuan politik dan sosial,
di lain pihak banyak di antara masyarakat yang condong pada sesuatu hal makan
di sana akan terjadi sebuah konplik, dengan mencermati organisasi politik dan
keagamaan, pengaruh imperialeisme Eropa dan juga perdebatan ideologi politik
dan kalangan elit Negara Muslim, buku ini menjelaskan mengenaistruktur rezim
islam yang berlaku sekarang Ini dan juga menjelaskan daerah kelembagaan Islam
dan gerakan gerakan revormis dalm bentuknya sebagaimana yang berkembangan
dimasyarakat Muslim kontemporer.
Adapun dalam
penulisan sejarah Islam dapat di kategorikan dalam dua dimensi, Pertama, dalam
dimensi sejarah dan perubahan yakni upaya untuk memperhatikan pembentukan
masyarakat Islam dan perubahan mereka sepenjang jaman. Kedua, dengan dimensi
analitis dan komparatif, yakni upaya mamahami timbulnya keragaman di anatara
mereka.
Adapun tekanan
dalam buku ini terletak pada instituisi komunal, keagamaan dan Institusi
politik Masyarakat Islam dari pada intitusi ekonomi dan teknologi, karena hal
tersebut menjadi corak dari yang membedakan mereka dari masyarakat yang
memiliki karakteristik persamaan ekologis dan model-model produksi. Berasusmi
bahwa pola dasar penyajian produksi dan pertukaran ekonomi dalam masyarakat
Muslim telah berlaku pada era pra Islam, dengan pola system pertanian dan
produksi pastoral (pengembalaan Binatang) kerajinan tangan, manufaktur system
pertukaran yang berlaku, dan juga kapasitas dan teknologi, semuanya telah
berusia kuno yang msih tetap di pertahankan, bukan pola-pola yang menjadi
peninggalan Islam. Bukan berarti mengingkari adanya pariasi yang juga sama-sama
berarti dalam aktivitas ekonomi di kalangan masyarakat Islam. Namun di mana
kapitalisme eropa pada abad ke XIX-XX perubahan ekonomi dan teknologi sangat
besar terhadap masyarakat Islam yang secara ekonomis meruntuhkan beberapa kelas
yang lambat laun berkembang di negeri-negeri Muslim, dan elit agama dan politik
institusi dan nilai-nilai cultural terus memainkan sebuah peran yang cultural
yang dominan dalam memodivikasi masyarakat muslim dengan asupan modern.
Secara
keseluruhan buku sejarah sosial umat Islam terdiri dari tiga bagaian yang
masing-masing disertai pendahuluan dan kesimpulan yang mengandung konsep yang
menjadi dasar pijakan dalam pasal yang bersifa naratif. Dalam metode penulisan
dalam buku ini, agar menjauhkan terhadap asumsi pembaca terhadap buku ini bahwa
bab pendahuluan dan kesimpulan dapat di baca secara terpisah atau di hubungkan
dengan periode dan wilayah kesejarahan dalam susunan tersebut memudahkan
pembaca mengkajinya secara berulang-ulang.
IV.
BIOGRAFI PENULIS
a.
Biografi dan
Karir Academik Penulis
Ira M. Lapidus
adalah Profesor Emeritus Timur Tengah dan Sejarah Islam di Universitas
California di Berkeley. Dia adalah penulis A History of Islamic Societies, dan
Contemporary Islamic Movements in Historical Perspective, di antara karya
lainnya.
Lapidus lahir
dan besar di Brooklyn, New York. Ia lahir dari orangtua imigran, yang
menanamkan rasa nilai pendidikan di dalam dirinya dan saudaranya. Dia
menghadiri Jefferson High School di Brooklyn, di mana seorang guru sejarah
membantunya mempersiapkan diri untuk tes penerimaan dan menyarankan agar dia
melanjutkan studi sejarah Asia.
Lapidus
melanjutkan ke perguruan tinggi dan sekolah pascasarjana di Harvard. Sebagai
sarjana di Harvard, dia mengikuti kursus sejarah Timur Tengah yang diajarkan
oleh Sir Hamilton Gibb. Ia menikmati kelas dan menyukai instruktur, yang
mendorongnya untuk mengejar ilmu sosial selain sejarah. Lapidus terus mengikuti
kelas di Timur Tengah dan sejarah Islam, dan setelah lulus memasuki karir di
bidang akademis.
Profesor
Lapidus mulai mengajar di UC Berkeley pada tahun 1965. Dia terutama mengajar
kursus tentang sejarah Islam awal dan sejarah Timur Tengah Modern, namun juga
kursus tentang sejarah Mediterania dan Islam di Asia Selatan dan Selatan. Dalam
seminar pascasarjana ia mengajar sejarah dan kursus Islam tentang konsep dan
metode sains sosial untuk sejarawan. Dia telah melatih mahasiswa pascasarjana
dalam Sejarah, Antropologi, Bahasa dan Sastra Timur Dekat, Ilmu Politik,
Geografi dan disiplin lainnya. Profesor Lapidus juga telah memberi ceramah
secara luas kepada khalayak umum, dan sering diwawancarai untuk artikel
televisi, radio dan surat kabar.
Profesor
Lapidus selama bertahun-tahun menjadi Ketua Pusat Studi Timur Tengah di
Berkeley. Dia adalah presiden dan direktur Asosiasi Studi Timur Tengah (1984)
yang lalu, dan telah bertugas di banyak komite administrasi, penasihat dan
review profesional termasuk Komite Kunjungan untuk Georgetown dan Universitas
Harvard, Yayasan Rockefeller, dan Institut Princeton untuk Studi Lanjutan. Dia
adalah anggota delegasi Studi Timur Tengah Amerika Serikat untuk Republik
Rakyat Cina. Dia telah bertugas di dewan editorial Journal of Urban History,
Journal of Economic and Social History of the Orient, dan Journal of Early
Modern Europe.
Lapidus secara
teratur mengunjungi Roma dan kota-kota Eropa lainnya bersama istrinya, penulis
Brenda Webster. Selama karir akademisnya, dia telah melakukan penelitian di
Inggris, Prancis, Turki, Mesir, Suriah, bekas Uni Soviet, Pakistan, dan India,
dan telah melakukan perjalanan secara ekstensif di wilayah Muslim di Afrika
Utara, Timur Tengah, bekas Soviet Tengah Asia, India, Indonesia dan China
barat.
Serta karyanya
di bidang akademis, Lapidus adalah seorang fotografer seni rupa yang produktif
yang memfokuskan pada adegan jalanan, ruang kota, dan refleksi baik secara
literal dan metaforis. Dia telah dipamerkan di A.C.C.I. Galeri di Berkeley, CA,
Club di Claremont di Oakland, CA, the Fetterly Gallery di Vallejo, CA, dan
tempat lain. Karyanya telah dipublikasikan di Photo Metro, Women's Studies,
Fiction International, dan San Francisco Chronicle.
b.
Foto-fotonya
dipegang di banyak koleksi pribadi.
Fellowships, honors and awards
Lifetime
Achievement Award, Medievalists Timur Tengah, 2001 American Philosophical
Society, anggota terpilih, 1994 Rekan, Yayasan Rockefeller, Bellagio Study
Center, 1990
Beasiswa
terkenal lainnya termasuk Social Science Research Council, the Guggenheim, dan
Mellon Foundations, Stanford Center for Advanced Study in the Behavioral
Sciences, the Hoover Institution, Ecole Pratique des Hautes Etudes (Paris), dan
National Endowment for the Humanities .
c.
Asosiasi
profesional
Presiden, Asosiasi Studi Timur Tengah, 1983-84
Direktur, The Urban History Association, 1990-1996
Dewan Direksi, Asosiasi Studi Timur Tengah,
1972-75, 1981-85
Direktur Pusat Pemahaman Muslim-Kristen,
Georgetown, 1992-1996
d. Buku
Kota-Kota
Muslim di Abad Pertengahan, 1967, 1984 Kota Timur Tengah, editor, 1969
Gerakan Islam Kontemporer dalam Perspektif
Historis, 1984
Islam, Politik
dan Gerakan Sosial, editor (dengan Edmund Burke), 1988 Sejarah Masyarakat
Islam, 1988, 2002, 2014
Masyarakat Islam sampai Abad Kesembilan Belas:
Sejarah Global, 2012
e.
Referensi
^
"Profil Fakultas Terafiliasi CMES".
Berkeley.edu Diakses pada 19 Desember 2010.
^
A b "wawancara UC Berkeley". Diakses
pada 19 Desember 2010.
^
A b c d Wawancara dengan Ira Lapidus, Juni 2013
^
"Situs fotografi Ira Lapidus".
Diakses pada 3 Juni 2013.
^
"Medievalis Timur Tengah". Diakses pada
23 Desember 2010.
^
"American Philosophical Society".
Diakses pada 23 Desember 2010.
^
"Rockefeller Foundation" (PDF).
Diakses pada 23 Desember 2010.
^ Profil Anggota
Asosiasi Timur Tengah". Diakses pada 23 Desember 2010.
^ "Perwira
Sejarah Urban saat ini dan masa lalu". Diakses pada 23 Desember 2010.
^ "Asosiasi
Studi Timur Tengah".
^ "Pusat
Pemahaman Muslim-Kristen" (PDF).
V. KESIMPULAN
(CONCLUSION)
Reviewer dapat
menyimpulkan bahwa buku tersebut dari berbagai segi yang dikritik Awal sampai akhir,
telah memenuhi kritikan, bahwa buku tersebut sangat baik sebagai bagian dari
penulisan sejarah baik dari segi sumber yang digunakan juga menuliskan
keterangan waktu yang merupakan ciri khas penulisan sejarah.
Beberapa
asumsi, yang telah disampaikan secara dan simplistik di atas, bersandar pada
berbagai rujukan sejarah, pengetahuan sosial, dan rujukan filsafat sekalipun
demikian, sebagai sejarawan, dorongan utama saya bukan pada tataran teoretis,
melainkan pada adaptasi asumsi teoretis tersebut terhadap perlunya sebuah
eksposisi yang koheren dan akurat. Sentral permasalahan dalam buku ini adalah
bagaimana menyajikan materi sejarah yang penuh dengan keragaman, bahkan ia
merupakan sejarah yang mempertahankan konsep kesejarahan dan ikatan
institusional mereka. Kepada para pembaca buku dimaksudkan untuk menyampaikan
keseluruhan sejarah islam yang koheren. Sebagai seorang dosen, saya telah cukup
lama sampai pada kesimpulan bahwasanya peristiwa dan kejadian sehari-hari
cenderung mengaburkan daripada memperjelas pandangan kita dan bahwasanya garis
besar tentang keutuhan suatu pandangan sangat berguna untuk memahami berbagai
peristiwa spesifik. Hanya dengan pandangan yang utuh tersebut kita dapat
mencapai sikap dan perspektif yang memungkinkan untuk mengenali faktor-faktor dasar
struktural mengenai kecenderungan sejarah dan membedakannya dari pertimbangan
yang bersifat aksidental.
Jelaslah,
bahwasanya metode tersebut bukan sebagai upaya menegaskan esensial Islam,
melainkan sebagai upaya mengembangkan metode komparatif untuk menilai peran
keyakinan, institusi, dan identitas Islam dalam konteks sejarah tertentu.
Mekanisme yang saya terapkan berdasarkan pada sejumlah asumsi bahwasanya
masyarakat Islam dibangun berdasarkan institusi tertentu dan bahwasanya
institusi tersebut tunduk kepada keragaman internal, keragaman pola hubungan
antar mereka, dan keragaman zaman. Faktor institusional tersebut menekankan
batasan yang memungkinkan kita memahami pangkal permasalahan yang lebih luas
mengenai beberapa hal bahkan hal itu juga memungkinkan penggambaran masyarakat
individual sebagai entitas yang konkret dan berbeda-beda. Dengan memahami kera
gaman institusi dalam konteks yang berbeda, kita akan mampu memahami mengapa
masyarakat Islam memiliki persamaan dalam perwujudannya yang bersifat umum dan
bahkan dapat juga memahami perbedaan yang cukup banyak dalam hal-hal yang
bersifat spesifik. Secara keseluruhan paket Sejarah Sosial Umat Islam ini
terdiri tiga bagian, yang masing-masing disertai pendahuluan dan kesimpulan
yang mengandung konsep-konsep yang menjadi dasar pijakan dalam pasal-pasal yang
bersifat naratif. Untuk menjaga keutuhan pemahaman mengenai
emolusi
masyarakat Islam bab pendahuluan dan kesimpulan dapat dibaca secara terpisah
atau dihubungkan dengan pilihan periode dan wilayah kesejarahan Susunan seperti
ini memudahkan pembaca mengadakan pendekatan terhadap buku ini, namun
mengharuskan para pembaca mengkajinya secara berulang-ulang oleh karena itu
saya mengharapkan sikap dewasa dan perhatian pembaca atas seluruh isi karya
ini.
Masing-masing
tiga bagian buku ini berkaitan dengan peristiwa-peristiwa besar sejarah Islam:
(i) asal mula; (ii) penyebaran dan (iii) transformasi modern masyarakat Islam.
Artinya bahwasanya nilai-nilai kultur, seni, kesastraan, dan keagamaan utamanya
akan dibahas pada Buku Bagian Pertama, dan tema-tema tersebut sedikit
disinggung secara singkat sebagai referensi pada Buku Bagian Kedua dan Buku
Bagian Ketiga. Buku Bagian Kedua cenderung menekankan aspek-aspek
institusional. Sejarah masyarakat Islam Timur Tengah termuat didalam ketiga
buku tersebut, sedang sejarah masyarakat Islam lainnya terdapat pada Buku Kedua
dan Ketiga sekalipun demi kian terdapat beberapa pengecualian. Meskipun Buku
Pertama pada umumnya berkaitan dengan pembentukan masyarakat Timur Tengah dari
abad VII sampai abad VIII, namun demi kesinambungan narasi maka sejarah awal
Arab Timur Tengah, sejarah awal Afrika utara dan Spanyol dikelompokkan
persesuaian regional yakni dalam Buku kedua beberapa pasalnya berdasarkan
sangat berguna untuk dibaca sebagai kelanjutan dari Bagian Pertama. Demikianlah
pula keseluruhan sejarah semenanjung Arabia. Libya dan Caucasus dibahas dalam
Buku Ketiga dan tidak terkandung di dalam kedua buku lainnya. keseluruhan
sejarah masyarakat Islam yang menjadi subjek studi buku ini berakhir pada
periode sekitar 1980an dan mengandung beberapa referensi mengenai perkembangan
Islam tahun 1984 M.
Post a Comment
silahkan berkomentar bijak dan sesuai dengan topik pembahasan