1. WISATA LAUT OLELE
Sebagai
salah satu lokasi wisata andalan Gorontalo, taman laut Olele benar-benar
menyimpan surga bawah laut yang memesona. Disini kamu bisa menyaksikan taman
terumbu karang yang masih terjaga serta gerombolan ikan kecil yang menari-nari
disekitarnya. Kamu bahkan tak perlu menyelam ke dasar samudera untuk menikmati
semua keindahan itu. Cukup melakukan snorkeling di sekitar bibir pantai, dan
kamu sudah bisa menikmati pesona Taman Wisata Laut Olele yang sesungguhnya. Lokasi
wisata Olele terletak di daerah kawasan pesisir Bone yang berdekatan langsung
dengan pusat Kota Gorontalo.
Tiket Masuk : Rp.
250. 000 (sudah termasuk biaya sewa kapal dll)
Alamat : Poduoma,
Suwawa Timur, Olele, Bone Bolango, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo 96584.
Jika
kamu tengah mencari destinasi wisata yang populer di Gorontalo, maka jawabannya
tak lain ialah Teluk Tomini. Ini disebabkan karena lokasinya yang berdekatan
dengan bandara Djalaluddin Gorontalo. Saking populernya, Menteri Perikanan dan
Kelautan Susi Pudjiastuti bahkan pernah lho mengadakan acara nasional di lokasi
ini. Meskipun ramai dikunjungi, kemolekan terumbu karang Teluk Tomini tetaplah
terjaga dan memesona mata wisatawan yang berkunjung. Belum lagi pemandangan
pasir putih yang dijamin ampuh mengusir stress dari pikiran siapapun yang
memandanginya. Dari pusat kota, kamu bisa mengunjungi Teluk Tomini dengan
menyeberangi laut selama 15 sampai 20 menit menggunakan kapal. Dengan begini,
kamu juga bisa menyempatkan waktu beberapa menit melihat pemandangan laut
Gorontalo. Teluk Tomini dikenal sebagai salah satu surga bagi para penyelam.
Keindahannya yang tiada tara bisa membuat wisatawan betah berlama-lama
menikmati biru laut dan hamparan terumbu karang di sana. Teluk Tomini kaya akan
terumbung karang dan biota laut. Misalnya saja, terumbung karang berukuran
raksasa, ikan gobi, anemon dan ikan nemo adalah sedikit dari banyaknya biota
laut yang ada di sana.
Teluk Tomini juga memiliki 'magnet' yang membuat
traveler rela terbang jauh hingga ke Gorontalo. Wisata alam ini memiliki Karang
Salvador dan Kipas Laut Biru yang hanya ada di Gorontalo.
Tiket Masuk :
Gratis
Alamat :
Teluk ini meliputi 3 Provinsi yang ada di Sulawesi, seperti Provinsi Sulawesi
Tengah, Sulawesi Utara dan Gorontalo.
Pulau
Cinta yang memiliki pesona luar biasa romantis ini terletak di Gorontalo,
Sulawesi. Selain terkenal dengan susana romanatisnya, pulau ini juga terkenal
akan pantainya yang asri, kerindangan hutan hujannya dan juga keanekaragaman
hayatinya. Tau nggak apa yang unik dari pulau Cinta Gorontalo ini? Yup, bener
banget, bentuknya. Jadi pulau Cinta ini punya bentuk yang unik yaitu berbentuk
love. Duhh, kebayang kan gimana kecenya pulau dengan bentuk love seperti island
love atau pulau cinta ini. Pasti udah bisa ditebak juga dong kalau pulau cantik
yang satu ini memang surganya bagi para pasangan yang sedang diserang
bunga-bunga asmara. Buat kamu yang jomblo jangan sedih dulu, kamu juga boleh
kok berkunjung ke sini, boleh banget. Pulau Cinta terbuka untuk semua kalangan
baik kalangan muda-tua, baik yang udah punya pasangan ataupun jomblo, baik
warga lokal ataupun mancanegara. Yuk semua kunjungi si cantik Pulau Cinta. Pada
masa penjajahan dulu, Pulau yang kaya akan rempah-rempahnya ini dulu sering
dilalui rute perdagangan Belanda. Jadi jangan heran kalau saat berkunjung
kesini kamu bakal nemuin sisa-sisa peninggalan sejarah. Berkunjung kesini,
banyak hal dan wawasan menyegarkan yang bisa kamu dapatkan. Pulau Cinta
memiliki pesona yang luar biasa indahnya, itulah menagapa Dinas Pariwisata
setempat terus mengambangkan potensi wisata Pulau Cinta dengan cara melengkapi
sejumlah fasiltas agar para wisatawan yang datang mereasa nyaman dan berkesan
saat berkunjung ke Pulau Cinta.
Beberepa fasilitas yang ada di Pulau Cinta,
satu diantaranya yaitu; Eco resort dengan 15 cottage yang mengelilingi pulau
Cinta tersebut.
Tiket Masuk :
Gratis (bila anda ingin menginap siapkan bediakan uang sekitar 300.000
permalam)
Alamat :
Patoameme, Botumoito, Kabupaten Boalemo, Gorontalo. Telepon: 0853-7751-7927.
Terletak
di ketinggian, destinasi wisata Bukit Layang sudah tentu menarik untuk
dikunjungi. Disini kamu bisa melihat pemandangan pegunungan hijau dan keindahan
Kota Gorontalo dari atas bukit. Melihat pemandangan kota yang indah dari
ketinggian sungguh sangat asyik dan tentu membuat anda ketagihan. Di Wisata
gorontalo anda bisa melihat pemandangan indah kota gorontalo dari ketinggian
yaitu di bukit layang dengan ketinggian kira-kira 700 mdpl. Dengan suasana
langit biru beserta awan yang berserakan tentu akan menjadikan suatu pengalaman
yang tak terlupakan. Bukit layang yang berlokasi di Kelurahan Siendeng
Kecamatan Hulonthalangi, Gorontalo. Objek wisata ini menyuguhkan wisata alam
perbukitan yang begitu memanjakan mata. Dan dari bukit sini lah anda dapat
menikmati pemdangan kota gorontalo dari atas bukit.
Kita juga dapat berkemah di
atas bukit untuk menikmati terbitnya matahari pada saat pagi harinya. Bagi kamu
yang ingin berkunjung, Bukit Layang Gorontalo terletak di sekitar pusat Kota
Gorontalo. Tepatnya di Kecamatan Hulonthalangi.
Tiket Masuk :
Gratis
Alamat :
Siendeng, Kecamatan Hulonthalangi, Siendeng, Gorontalo, Kota Gorontalo,
Gorontalo 96133.
Desa
Torosiaje merupakan salah satu destinasi wisata di Provinsi Gorontalo yang
dikenal menyimpan banyak keunikan. Desa Torosiaje di diamai oleh suku Bajo yang
dikenal sebagai suku laut. Desa Torosiaje merupakan salah satu desa di wilayah
Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Jika Anda ingin
merasakan serunya hidup dekat laut, Desa Torosiaje bisa menjadi pilihan.
Desa
Torosiaje atau juga dikenal sebagai Kampung Bajo berada di atas air laut Teluk
Tomini dan berjarak sekitar 600 meter dari daratan. Desa tersebut dihuni oleh
389 keluarga. Sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dan sekaligus
pembudidaya ikan. Semua rumah di kampung ini terbuat dari kayu dan
masing-masing rumah terhubung dengan koridor yang juga terbuat dari kayu.
Panjang koridor yang berbentuk huruf "U" itu sekitar 2,2 kilometer. Uniknya,
meskipun pemukiman dibangun di atas air, desa ini memiliki lapangan bulu
tangkis. Terdapat juga gedung taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah
menengah pertama, dan masjid-masjid. Desa wisata itu juga memiliki dua
fasilitas penginapan dengan biaya sewa per kamar sekitar Rp 100 ribu per malam.
Salah satu penginapan yang ada di ujung kampung milik pemerintah dan satu lagi
milik warga setempat. Saat penginapan penuh, pengunjung bisa menginap di rumah
warga. Selama di Desa Torosiaje, Anda bisa menyaksikan kehidupan sehari-hari
Suku Bajo yang semua kegiatannya dilakukan di atas permukaan air. Kehidupan
masyarakat Desa Torosiaje kebanyakan diisi dengan mengurus pembudidayaan dan
mengangkat ikan. Warga di sana lebih banyak mengandalkan genset untuk berbagai
keperluan karena listrik sering padam. Mereka pun sering kali mengangkut air
dari darat menggunakan perahu karena aliran air dari perusahaan daerah air
minum sering macet. Penamaan desa dengan sebutan Torosiaje, berasal dari kata
“Tara,” kata dalam bahasa Suku Bajo tersebut berarti tanjung, dan “Si Aje” yang
berarti panggilan untuk Si Haji, nama warga yang pertama kali mendiami daerah
tersebut. Saat ini, Desa Torosiaje tidak hanya dihuni oleh Suku Bajo, walaupun
suku tersebut masih mendominasi, namun
kerukunan hidup bersama suku lain dapat tercipta dengan baik. Anda bisa
menyaksikan interaksi antara Suku Bajo, Gorontalo, Bugis, Mandar, Buton,
Minahasa, Jawa, dan Madura menjadi satu dalam wilayah tersebut. Butuh waktu
sekitar tujuh jam dari Kota Gorontalo untuk menuju perkampungan di Kecamatan
Popayato, Kabupaten Pohuwato itu. Bila memilih transportasi umum, Anda bisa
naik angkutan kota dari Terminal 42, Kota Gorontalo, dan naik angkutan menuju
Popayato, yang akan mengantar Anda sampai bagian darat desa yang pada 2007
dicanangkan sebagai desa wisata bahari itu.
Dari sana, Anda bisa menggunakan
ojek perahu menuju perkampungan di atas air. Setelah sepuluh menit naik perahu
dari Torosiaje darat ke Torosiaje laut. Tulisan "Welcome to Bajo" dan
deretan rumah panggung menyambut Anda.
Tiket Masuk :
Gratis
Alamat :
Desa Torosiaje Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo.
Bosan
dengan destinasi wisata yang itu-itu saja? Cobalah berkunjung ke Desa Adat
Bubohu yang menawarkan suasana yang
tidak biasa serta khidmat. Di sini kamu akan menemukan sekelompok santri yang
tengah mempelajari ilmu agama islam. Selain itu, di desa adat ini kamu juga
bisa belajar tentang asal-usul kerajaan Gorontalo yang pastinya akan menambah
khazanah ilmu pengetahuan yang kamu miliki. Desa Bubohu sendiri terletak di
Kecamatan Batudaa Pantai yang berjarak sekitar 35 kilometer dari Bandara
Djalaludin Gorontalo. Tertarik berkunjung ke sini? Itu dia sejumlah rekomendasi
tempat wisata yang wajib kamu kunjungi ketika berkunjung di Gorontalo.
Walaupun
tidak sepopuler pulau dewata dan tidak seindah raja ampat, setidaknya kamu bisa
menikmati sejumlah keindahan tersembunyi yang hanya ada di tanah Sulawesi. Plus
bisa menjernihkan lagi pikiran yang semrawut.
Tiket Masuk :
Rp.5.000
Alamat :
Desa Bubohu, Kecamatan Badudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Di
Gorontalo, ada sebuah bangunan unik dan fenomenal yang tidak jarang menarik
perhatian bagi siapapun yang melihatnya. Adalah Mesjid Walima Emas, yang
terletak di Desa Bongo, Kecamatan Batuda’a Pantai, Kabupaten Gorontalo. Yang
menjadikan masjid ini unik adalah, bangunannya yang didirikan di ujung sebuah
bukit dengan ketinggian sekitar 250 kaki di atas permukaan laut. Ditempuh
dengan jarak 30 menit perjalanan darat dari Kota Gorontalo, meski letaknya
cukup jauh dari pemukiman penduduk, siapapun yang datang di masjid ini pasti
akan diajak menyaksikan pemandangan yang menakjubkan. Hamparan luas samudra,
bukit-bukit yang berdiri kokoh di depannya, rumah-rumah penduduk serta jejeran
perahu nelayan, menjadikan sebuah kesatuan panorama indah nan sedap dipandang
oleh mata. Adalah Yosep Tahir Ma’ruf, seorang pria asli dari Desa Bongo
setempat yang menggagas berdirinya rumah ibadah ini. Ia bercerita, Masjid
Walima emas berukuran 10 kali 10 meter persegi yang dibangunnya ini terdiri
dari dua lantai, dengan lantai kedua yang langsung beratapkan langit. Mesjid
ini sendiri dibangun mulai tahun 2008 dan diresmikan pada tanggal 12 Desember
2012, pukul 12.00 Wita. “Saya sengaja membangunnya di atas bukit, agar
pengunjung dapat langsung menyaksikan kebesaran Tuhan, yang diharapkan dapat
menambah kualitas mereka beribadah,” ujarnya. Tak jauh dari sisi tangga Masjid,
pengunjung juga bisa menemukan kalender hijriyah yang dibangun dari jejeran
balok-balok semen berukuran besar yang diberi nama bulan dalam system
penanggalan Islam. Kalender hijriyah ini sendiri diklaim sebagai kalender terbesar
di dunia. “Di dekat pintu gerbang kawasan masjid juga berjajar tujuh balok
berukuran besar yang diberi nama-nama
hari sesuai penanggalan masehi. Setiap hari ada petugas yang menancapkan bendera di setiap balok itu
sebagai penanda hari,” ujar pria yang akrab disapa Yotama ini. Yotama juga
mengakui dirinya sendirilah yang bertindak selaku arsitek atas semua
infrastruktur yang ada. Tak ada gambar di atas kertas dengan menggunakan skala
seperti lazimnya rancangan sebuah bangunan, semua digambarnya di atas tanah dan
lantas dikerjakan tukang.
Kini, Masjid Walima Emas pun terbuka bagi siapapun
yang ingin melaksanakan ibadah sekaligus berwisata Religi atau sekedar
menikmati keindahan alam bumi Gorontalo dari atas bukit.
Tiket Masuk :
Gratis
Alamat :
Desa Bongo, Kecamatan Batuda’a Pantai, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Semoga Informasi ini bermanfaat
bagi sahabat Mistertraveller. jangan Lupa FOLLOW ya agar
kalian bisa mengetahui informasi terbaru dari Mistertraveller seputar destinasi
wisata menarik lainnya di Indonesia.
Sahabat Mistertraveller dimohon
kerjasamanya untuk SHARE ya agar
tempat wisata yang ada didaerah kalian banyak dikunjungi baik oleh wisatawan
Domestik maupun wisatawan Mancanegara. Majulah Pariwisata Indonesia.
Thank's You.......!!!
Post a Comment
silahkan berkomentar bijak dan sesuai dengan topik pembahasan